Sunday 29 April 2012

Bagaikan David vs Goliath ala Indonesia

Mitologi Bani Israil tentang David melawan Goliath, sang raksasa, agaknya relevan untuk dijadikan analogi blog saya ini. Namun demikian, versi Indonesia - versi saya, tentunya - dari mitologi ini lebih seru karena Sang Goliath ada dua!

Saya menganalogikan David, atau Daud, sebagai Sosro yang kita kenal sebagai produsen teh manis siap konsumsi dalam kemasan dengan merk dagang antara lain "Teh Botol", "Fruit Tea", "Joy Green Tea", dan "Estee". Kesemua merk dagang tersebut di bawah jenama "Teh Sosro", yang kita kenal sebagai jenama asli Indonesia. Sedangkan kedua Goliath adalah dua jenama raksasa internasional, "McDonald's" dan "Coca-Cola".


Signage "McDonald's"
Terhitung sejak awal Juni 2009, pemegang jenama "Teh Sosro" yaitu PT Sari Sosro secara resmi telah menguasai hak waralaba McDonald's di Indonesia (Kompas, 3 Juni 2009). Dengan penguasaan ini, David "Sosro" sekali menebaskan pedangnya langsung memenggal dua kepala, Goliath "McDonald's" dan Goliath "Coca-Cola". Seperti yang kita ketahui, pihak McDonald's dan pihak Coca-Cola dari sononya telah bermitra strategis. Coca-Cola sebagai pemasok minuman untuk McDonald's.


Produk "Coca-Cola"
Hak memproduksi dan menjual jenama "Coca-Cola" di Indonesia dipegang oleh PT Coca-Cola Amatil. Hebatnya, selain merk dagang yang sudah dikenal di dunia seperti "Coca-Cola", "Sprite", dan "Fanta", di Indonesia juga diciptakan merk dagang baru yaitu "Frestea". Pemberian privilese kepada PT Coca-Cola Amatil dari induk Coca-Cola atas "Frestea" tentunya karena jenis produk teh manis siap konsumsi dalam kemasan di Indonesia sangat prospektif, ... dan tentunya juga faktor gengsi nama besar Coca-Cola.


Merk dagang "Teh Botol" sebenarnya bagaikan Goliath apabila dihadapkan langsung dengan "Frestea". Namun dalam konteks jenama, "Teh Sosro" adalah David dan Goliath-nya adalah "McDonald's" dan "Coca-Cola". Inilah versi Indonesia David vs Goliath!


Produk "Frestea"
Dengan penguasaan hak waralaba McDonald's di Indonesia, jenama lokal ("Teh Sosro") tak sekedar 'bersanding' dengan jenama internasional ("Coca-Cola") namun juga 'membeli' jenama internasional lainnya ("McDonald's"). Dalam konteks 'bersanding', "Coca-Cola" dan "Teh Sosro" adalah pemasok minuman untuk "McDonald's". Hebatnya, merk dagang "Frestea" harus menyingkir. Merk dagang-merk dagang jenama "Teh Sosro" lah yang tersedia untuk jenis minuman teh. Kepala Goliath "Coca-Cola" terpenggal!

Kok pihak induk McDonald's kompromistis dengan hal ini? Tak perlulah kita menganalisis lebih dalam. Kenyataannya jenama "McDonald's", dalam konteks ini yaitu McDonald's di Indonesia, telah dikuasai Sosro. Terpenggallah kepala Goliath "McDonald's"!


Produk "Teh Botol"
Bagaimanapun juga, saya merasa bangga bahwa jenama lokal dan asli Indonesia telah mengalahkan dua raksasa jenama internasional sekaligus, walaupun hanya di 'kandang sendiri'.

No comments:

Post a Comment